Description
Saat ini stunting menjadi fokus perhatian masalah gizi oleh pemerintah Indonesia karena tidak hanya menyebabkan kelainan fisik namun juga kognitif yaitu berupa kecerdasan yang kurang pada balita sehingga saat dewasa akan menurunkan produktivitasnya. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi kurang dalam waktu lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya. Prevalensi stunting di Indonesia cukup tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Penderita stunting tahun 2010 mencapai 35,6%, tahun 2007 meningkat mencapai 36,8%, tahun 2013 prevalensi stunting adalah 37.2%, kemudian pada tahun 2018 prevalensi stunting menurun menjadi 30,9%. Prevalensi tersebut masih termasuk kategori tinggi karena batas toleransi menurut WHO maksimal 20%.
Reviews
There are no reviews yet.